Jumat, 08 Oktober 2010

TTM

Melihat budaya kesantunan sekarang ini, terkadang membuat otak jadi berpikir ulang. Apakah pendidikan dasar kemanusiaan kita sudah jeblok atau apakah memang di era modernisasi (dibaca: globalisasi) ini, budaya kesantunan menjadi budaya yang terbelakang dan ditinggalkan....

Dari sejak kecil hingga sekarang ini, saya selalu terngiang-ngiang pesan mama papaku. Mereka mengajarkanku sebuah pendidikan paling dasar dari budaya paling beradab, yaitu metode TTM. Ditinjau dari latar belakang kedua orang tuaku, mereka bukanlah orang yang mengenyam bangku sekolah hingga jadi sarjana dari universitas ternama di negeri ini. Mereka hanyalah seorang buruh biasa tanpa pendidikan formal yang terselesaikan. Namun bagi saya, cara mereka mendidik anak sejak dini dengan metode TTM ini, merupakan 'warisan' yang terbaik yang pernah saya miliki....

TTM merupakan sebuah akronim untuk memudahkan kita mengingat akan budaya santun, sehinggga dimanapun bumi berpijak, di sanalah santun ditegakkan. TTM adalah three magic words yaitu Tolong, Terima Kasih dan Maaf. Bila dibaca sekilas, hanyalah tiga buah kata biasa yang 'pasti' kita dapat lakukan. Namun pada kenyataannya, jujur saja pada diri kita sendiri apakah sudah menerapkannya....

 
Dengan membiasakan diri untuk menerapkan TTM ini, dimulai dari kita sendiri, pastinya kesantunan akan terjaga dan komunikasi dapat tercipta dengan lebih baik lagi....

It is nice to be polite but it is polite to be nice!









Tidak ada komentar:

Posting Komentar