Rabu, 27 Oktober 2010

Sumpah Pemuda

Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarahnya...Ada apa di tanggal 28 Oktober? Mengapa setiap tanggal ini, gedung Sumpah Pemuda di jalan Kramat Raya106 selalu penuh dengan atribut bendera negara merah putih dan berjejalan para pelajar dan mahasiswa ingin ke sana?

Sejarah kemerdekaan bangsa ini dicikal-bakali oleh peristiwa bergabungnya seluruh pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada waktu itu diadakanlah Kongres Pemuda II yang diikuti oleh perwakilan para pemuda-pemudi Indonesia dari Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Ruku, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, perwakilan orang Tionghoa dan pemuda keturunan Arab...


Lagi-lagi sejarah mencatat peristiwa 71 peserta pemuda yang mengikrarkan diri untuk membawa bangsa ini mencapai kemerdekaan yang hakiki dari penjajah yang berkuasa plus bergandengan tangan tak mau dipecah belah lagi. Dengan rumusan Sumpah Pemuda yang ditulis oleh Moehammad Yamin, para pemuda yang hadir di kongres itu menyepakati kesatuan di antara mereka. Kemudian kongres ditutup dengan gesekan biola WR Supratman yang memperdengarkan untuk pertama kalinya lagu kebangsaan kita, Indonesia Raya...

Bisa dibayangkan apa jadinya bangsa ini bila semua pemuda dengan asalnya mementingkan kesukuan mereka. Jawabannya tak akan pernah lahir sebuah terobosan dan manuver perjuangan kemerdekaan bangsa kita ini. Begitu pentingnya peranan pemuda dan pemudi waktu itu tanpa membedakan suku, agama dan etnis, mereka membaur, menyatu dan memaklumatkan ikrar setia bersama dengan kebulatan tekad demi terwujudnya negara tercinta ini. Mereka memang berbeda, tapi mereka satu dan peduli akan nasib bangsa ini...Unity in diversity, keberagaman yang indah mempesona....

Bila sekarang kita lihat yang terjadi, ngenes sekali membandingkan dengan yang terjadi 82 tahun silam. Masalah sepele saja bisa jadi ribut tak terdamaikan bahkan menjadi bahan pengajaran turun temurun yang tak pantas. Memang generasi sekarang adalah generasi pintar, tapi begitu cuek dan amburadul soal moralitas dan integritas. Ayo kita mulai dari diri sendiri untuk menghargai keberagaman orang di sekitar kita dan mari membangun bangsa ini melalui usaha kita sekecil apapun.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar