Sabtu, 16 Oktober 2010

Alpha dan Omega

"Inilah keabadian kita, Alpha!" lirih suara Omega terdengar selayaknya angin sepoi musim semi yang semilir menggetarkan setiap helai daun yang malu mendekap rapat dan tunas-tunas muda pepohonan yang menyembul di antaranya.....

Alpha pun terlihat semakin merekatkan pegangan tangannya yang sedari tadi telah diapit Omega dengan erat....Momen kebahagiaan itu tak akan terjadi seandainya Alpha tak ada Omega,  begitu juga  sebaliknya ...Karena mereka merekat menyatu....

Alpha selalu memulai sesuatunya...Dialah awal dari segala sesuatu....Tak ada yang pernah bisa termulai sebelum dia  ada....Karena dialah, kehidupan itu seindah warna pelangi yang tak pernah pudar dan tak pernah ingkar janji untuk selalu terlihat di kala selesai hujan yang meretaskan derai titik-titik airnya memburai ke tanah yang telah haus akan sentuhan keajaiban kehidupan darinya.....Alpha selalu memberi pendaran kebahagiaannya yang meresap ke seluruh pati rasa indera segala makhluk yang ada di muka jagad raya ini....

Sekarang Alpha menemui Omega yang membuatnya seutuhnya abadi dalam kekekalan....Berpadu padanlah mereka tak tergantikan oleh masa ataupun kala. Ya karena mereka memang satu dan akan selamanya satu, utuh, penuh, tak tercerai-berai.....Omega telah melengkapi Alpha dalam siklus perputaran alam semesta yang berujung pada ketiadakekalan.....


Karena Alpha dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir.....




.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar