Apabila diadakan jajag pendapat mengenai siapa tokoh paling kontroversial bulan ini, saya akan menjawab Mbah Marijan. Bosan dengan cerita si Gayus mafia pajak, apalagi kisah plesiran anggota DPR yang aji mumpung, plus Bank Century dan sebagainya...lebih enak membaca kisah seribu satu malam yang membuai tidur dengan mimpi indah dibandingkan kisah negeri ini yang terus meratap dengan kasus tak jelas arah tuntasnya.....
Mengapa saya memilih Mbah Marijan sebagai tokoh kontroversial? Saya melihat Mbah Marijan sebagai juru kunci Wedhus Gembel aka Gunung Merapi ini sebagai sosok yang penuh dedikasi dan tanggung jawab tapi koq gak ngeh sama Sang Khalik ya....
Dilihat dari keteladanan terhadap keraton, Mbah Marijan ini tokoh yang patut ditiru. Dia berpegang atas amanah langsung dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Di sini kita melihat, dia tokoh yang tidak mencla mencle. Bukan asal bapak senang yang sekarang masih saja di-kloning dari satu pemerintah ke pemerintahan selanjutnya. Dia setia pada satu pimpinan dan masa bodoh pimpinan mau berganti. Kesetiaannya sudah dibaktikan dengan dharma menjadi juru kunci (apa dia yang mengunci tuh gunung ya? hmhm) selama 28 tahun sejak menyandang profesinya dari tahun 1970. Sebuah kurun waktu pengabdian yang tidak pendek dan patut diacungin jempol....Sesetia itukah kita pada atasan kita?
Namun dedikasinya dan bakat memahami gejolak derap aktivitas gunung Merapi ini justru terkesan egois. Karena dia merasa dialah yang tahu mengenai kapan gunung itu akan meletus, dia mulai melupakan satu hal yaitu adanya Sang Khalik. Alhasil, tindakan dia untuk tetap nekat tinggal di rumahnya bersama pengikutnya menjadi bumerang untuk beberapa orang yang akhirnya meninggal sia-sia demi mengajaknya mengungsi. Mbah Marijan, kalau saja dirimu berpikir rasional, nyawa orang-orang itu pasti dapat terselamatkan dan masih hidup....
Inilah tokoh fenomenal, yang dipuji karena keberaniannya tapi juga yang ego-maker atas keputusan blunder tanpa memikirkan dampak terhadap orang lain yang juga memujanya.... Selamat jalan Mbah Marijan....i love your bravery but not your careless decision!