Kamis, 28 Oktober 2010

Mbah Marijan

Apabila diadakan jajag pendapat mengenai siapa tokoh paling kontroversial bulan ini, saya akan menjawab Mbah Marijan. Bosan dengan  cerita si Gayus mafia pajak, apalagi kisah plesiran anggota DPR yang aji mumpung, plus Bank Century dan sebagainya...lebih enak membaca kisah seribu  satu malam yang membuai tidur dengan mimpi indah dibandingkan kisah negeri ini yang terus meratap dengan kasus tak jelas arah tuntasnya.....

Mengapa saya memilih Mbah Marijan sebagai tokoh kontroversial? Saya melihat  Mbah Marijan  sebagai juru kunci Wedhus Gembel aka Gunung Merapi ini sebagai sosok yang penuh dedikasi dan tanggung jawab tapi koq gak ngeh sama Sang Khalik ya....

Dilihat dari keteladanan terhadap keraton, Mbah Marijan ini tokoh yang patut ditiru. Dia berpegang atas  amanah langsung dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Di sini kita melihat, dia tokoh yang tidak mencla mencle. Bukan asal bapak senang yang sekarang masih saja di-kloning dari satu pemerintah ke pemerintahan selanjutnya. Dia setia pada satu pimpinan dan masa bodoh pimpinan mau berganti. Kesetiaannya sudah dibaktikan dengan dharma menjadi juru kunci (apa dia yang mengunci tuh gunung ya? hmhm) selama 28 tahun sejak menyandang profesinya dari tahun 1970. Sebuah kurun waktu pengabdian yang tidak pendek dan patut diacungin jempol....Sesetia itukah kita pada atasan kita?

Namun dedikasinya dan bakat memahami gejolak derap aktivitas gunung Merapi ini justru terkesan egois. Karena dia merasa dialah yang tahu mengenai kapan gunung itu akan meletus, dia mulai melupakan satu hal yaitu adanya Sang Khalik. Alhasil, tindakan dia untuk tetap nekat tinggal di rumahnya bersama pengikutnya menjadi bumerang untuk beberapa orang yang akhirnya meninggal sia-sia demi mengajaknya mengungsi. Mbah Marijan, kalau saja dirimu berpikir rasional, nyawa orang-orang itu pasti dapat terselamatkan dan masih hidup....

Inilah tokoh fenomenal, yang dipuji karena keberaniannya tapi juga yang ego-maker atas keputusan blunder tanpa memikirkan dampak terhadap orang lain yang juga memujanya.... Selamat jalan Mbah Marijan....i love your bravery but not your careless decision!








Rabu, 27 Oktober 2010

Sumpah Pemuda

Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarahnya...Ada apa di tanggal 28 Oktober? Mengapa setiap tanggal ini, gedung Sumpah Pemuda di jalan Kramat Raya106 selalu penuh dengan atribut bendera negara merah putih dan berjejalan para pelajar dan mahasiswa ingin ke sana?

Sejarah kemerdekaan bangsa ini dicikal-bakali oleh peristiwa bergabungnya seluruh pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada waktu itu diadakanlah Kongres Pemuda II yang diikuti oleh perwakilan para pemuda-pemudi Indonesia dari Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Ruku, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, perwakilan orang Tionghoa dan pemuda keturunan Arab...


Lagi-lagi sejarah mencatat peristiwa 71 peserta pemuda yang mengikrarkan diri untuk membawa bangsa ini mencapai kemerdekaan yang hakiki dari penjajah yang berkuasa plus bergandengan tangan tak mau dipecah belah lagi. Dengan rumusan Sumpah Pemuda yang ditulis oleh Moehammad Yamin, para pemuda yang hadir di kongres itu menyepakati kesatuan di antara mereka. Kemudian kongres ditutup dengan gesekan biola WR Supratman yang memperdengarkan untuk pertama kalinya lagu kebangsaan kita, Indonesia Raya...

Bisa dibayangkan apa jadinya bangsa ini bila semua pemuda dengan asalnya mementingkan kesukuan mereka. Jawabannya tak akan pernah lahir sebuah terobosan dan manuver perjuangan kemerdekaan bangsa kita ini. Begitu pentingnya peranan pemuda dan pemudi waktu itu tanpa membedakan suku, agama dan etnis, mereka membaur, menyatu dan memaklumatkan ikrar setia bersama dengan kebulatan tekad demi terwujudnya negara tercinta ini. Mereka memang berbeda, tapi mereka satu dan peduli akan nasib bangsa ini...Unity in diversity, keberagaman yang indah mempesona....

Bila sekarang kita lihat yang terjadi, ngenes sekali membandingkan dengan yang terjadi 82 tahun silam. Masalah sepele saja bisa jadi ribut tak terdamaikan bahkan menjadi bahan pengajaran turun temurun yang tak pantas. Memang generasi sekarang adalah generasi pintar, tapi begitu cuek dan amburadul soal moralitas dan integritas. Ayo kita mulai dari diri sendiri untuk menghargai keberagaman orang di sekitar kita dan mari membangun bangsa ini melalui usaha kita sekecil apapun.....

Goceng!

Paket goceng-nya mau, Pak? Ada menu baru lho! sapa pelayan di belakang konter tadi... Kupesan saja spaghetti al dente dan es jeruk....nyam nyam....
 
Rasanya menjambangi kedai junkfood ternama ini kian sering saja....Bagaimana tidak, serangkaian paket hemat dan promo goceng pun dipajang besar-besar dengan menu-menu yang boleh dikatakan tidak menendang tapi buat ganjal saja sih. Suka atau tidak, ya semua orang apalagi yang bekerja keras hingga larut malam, kepraktisan memesan makanan menjadi prioritas utama....

Berbicara mengenai promo goceng, batin saya terkesima dengan pemakaian kata itu. Sebagai orang yang dilahirkan dari darah keturunan Tionghoa - yang di negeri ini entah masih dianggap warganegara apa bukan, yang pasti ngurus apa-apa semua serba duit. Mungkin bisa dianggap saya ini second citizen deh. Sapa juga yang mau lahir milih dari suku yang selalu dianaktirikan di negeri penuh pesona wisata ini. Bagi yang belajar sejarah pasti tahu deh, kenapa tuh suku Tionghoa selalu diselentingkan dan distigmasiasi negatif dan selalu menjadi cikal bakal politisir etnis terjadi...Hmhm, miris tapi saya tak mau membahas soal kewarganegaraan saya yang sudah  kadung dianakperunggukan itu. - saya merasakan ada kejanggalan  apa iya  bahasa Mandarinnya lima ribu itu goceng?

Membuka kamus Indonesia-Mandarin, saya terperangah karena tidak ada entri kata tersebut. Yang ada adalah wu qian (dilafalkan u cien). Lalu kenapa istilah goceng menjadi keren dan dominan menyembul di segala bentuk promosi di kedai junkfood tadi?

Kita telusuri dulu sejarah kaum peranakan Tionghoa di Indonesia. Mereka berasal muasal dari Cina Tenggara. Saat migrasi besar-besaran ke Indonesia, mereka datang dengan membawa kesukuan asalnya. Yang menyebar di Indonesia adalah suku Hokkian, Hakka, Hainan, Kantonis, Hokchia dan Tiochiu. Mereka membawa dialek mereka masing-masing, yang tentunya berbeda dengan aturan pelafalan Mandarin terstandarisasi secara internasional....

Kata goceng ini adalah dialek yang digunakan untuk menyebutkan ukuran mata uang. Untuk memudahkan mengingatnya, ada rumusan  atau pakemnya tersendiri. Setiap kedengaran ada bunyi terakhir 'cap' itu berarti puluhan, kalo 'pek' itu berarti ratusan, 'ceng' itu berarti ribuan. 'ban' itu berarti puluhan ribu dan terakhir 'tiao'  yang berarti jutaan. Contoh sederhana..misal go ceng itu berarti lima ribu. Go adalah pelafalan dialek untuk angka lima. Mudah bukan?...

Karena harmonisasi fonik yang keren dan nyaman di telinga orang kebanyakan, istilah goceng lebih favorit dibandingkan wu qian. Sah-sah saja seh untuk menggunakan kata tersebut dalam promosi produk., apalagi untuk memikat konsumen dan ujung-ujungnya untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan tentunya. Tetapi, akan lebih baik bila kita tahu kata atau istilah yang sebenarnya. Ya seperti ada pepatah kejarlah ilmu sampai ke negeri Cina. Siapa tahu, nanti suatu waktu Anda pergi ke  sana,  pas cingcong  (dibaca: obrol) soal harga dan angka gak grogi lagi alias  'mudheng'...



Selasa, 26 Oktober 2010

Tebu

Cuaca Jakarta dan sekitarnya memang tidak bisa diprediksi....biar kata prakiraan cuaca mengatakan akan ada hujan...bisa saja panas terik...tapi bisa juga panas berubah menjadi hujan berkepanjangan yang menyebabkan banjir dimana-mana...dampaknya ya pastinya macetlah...Jakarta, the big city to live for many commuters...

Nah, pada saat terik matahari membakar pori-pori kulit, enaknya minum yang segar dan mengembalikan energi tentunya....Beberapa hari yang lalu, saya kepincut dengan penjual tebu di jalanan sekitar Mangga Besar... Saya langsung memesan segelas dan menikmati setiap tetesan air tebu tereguk yang membasahi langit-langit mulut  terus meresap masuk ke kerongkongan nyes banget rasanya....Glegek glegek tak terasa segelas air tebu pun terhabiskan untuk meretaskan dahaga karena Sang Mentari yang kian memamerkan pesona keelokan binar cahayanya hari itu....

Segelas tebu itu cukup menetralkan dehidrasi energiku...Sebenarnya tebu ini apa ya? ...Tebu yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai sugar cane adalah sejenis rumput-rumputan dengan umur tanam sekitar setahun untuk memanen batangnya...Saat saya meneguk segelas tebu itu, saya melihat bagaimana batang tebu yang sudah dibelah dua kemudian dimasukkan ke dalam mesin giling untuk memerah airnya yang manis itu...

Tak heranlah tebu ini menjadi komoditas utama untuk membuat gula. Tanaman tebu berguna dari daunnya yang dapat dikeringkan untuk energi biomassa dan dipakai untuk memasak, ampas batangnya bisa dijadikan bahan bakar boiler untuk proses produksi pembangkit tenaga listrik, dan sari patinya untuk dijadikan gula dan minuman segar banget untuk penghela dahaga di saat terik matahari....

Seharusnya manisnya tebu juga menghantar para penanamnya makmur atau setidaknya menikmati  kemanisannya....Namun yang terjadi, tidak demikian..proses jual beli harga yang sepihak dari segi penanaman hingga rendemen tebu telah mematahkan sistem proporsional kenikmatan manisnya harga tebu itu sendiri....Kalau sudah begini tak dapat dipungkuri produksi gula nasional memburuk, dan ujung-ujungnya ya impor gula lagi...Walah negeriku yang kaya tebu, jadi kelabu.....

Koq khayalanku jauh amat ya, dari segelas tebu saja sampai memikirkan perekononomian bangsa ini yang notabenenya sudah dikelola oleh orang - orang yang mengaku ahlinya.....Daripada mumet, mendingan menikmati saja seresap air tebu sambil merasakan pertambahan energi baru untuk menjelajah kotaku dan melanjutkan aktivitasku...

Oh ya, kalau kalian ingin menikmati air tebu yang nikmat dan asli gak pake bahan penambah manis apapun, nikmati di daerah Mangga Besar dekat seberang sekolah Bala Keselamatan dan penjaja tebu seharga dua ribu perak saja per gelas itu ada di ujungnya.....Nyes...cespleng segarnya! Tapi jangan kebanyakan minumnya cukup segelas saja...Biar kenikmatannya masih terasa menempel di langit-langit mulut dan membuat diri kita biar kembali lagi mereguknya suatu hari ...Ingat prinsip kenikmatan, semakin sering dinikmati, semakin menjadi biasa nantinya....Sisakan biar rasa itu menyesap dan memberi kenangan tersendiri untuk memori indera pengecap kita.....


Rabu, 20 Oktober 2010

Aficionado

Setiap manusia pasti memiliki kesukaan akan sesuatu. Dari yang sepele hingga yang luar biasa menurut orang lain...Tetapi apapun komentar orang, selama kesukaanmu positif dan tidak merugikan orang lain, kenapa tidak terus dilakukan dan dinikmati. Atau bila memungkinkan, menularkan kepada yang lain  juga....

Singkatnya, sebenarnya saya tertarik dengan satu kata saat membaca sebuah artikel di majalah lifestyle terkenal. Majalah ini mengusik imajinasi dengan memunculkan  one pointed word dengan font tulisan yang super besar, yaitu aficionado...Sebuah kata yang memikat saya untuk segera menelusuri kamus virtual....

Ditelisik dari gabungan fonem yang ada, kata ini berasal dari bahasa Spanyol, yang artinya suka akan sesuatu  dengan sepenuh hati dan dinikmati terus menerus. Jadi ada unsur regularitas di dalam kata ini. Bila disandingkan dengan padanannya dalam bahasa Inggris, aficionado ini memiliki kesamaan arti dengan fan, lover, expert, enthusiast. Atau dalam bahasa Prancis, connoisseur. Penggunaannya saja yang kerap kali harus diingat meski bukan saklak,  biar gak salah kaprah. Contohnya seperti:.  Jazz aficionado, tea lover / expert, coffee enthusiast, wine connoisseur, dan soccer fan. 

Banyak contoh lainnya yang masih tersebar di berbagai tulisan ataupun artikel. Coba cari tahu dan beri tahu ya! Lalu, manfaatkanlah kata-kata di atas saat Anda mengungkapkan kesukaan terhadap sesuatu. Are you one of my blog aficionados? Hmhm...trims banget.....



 















 

Selasa, 19 Oktober 2010

Piranha vs Candiru

Apa yang pertama kali terlintas di dalam benak Anda saat nama Piranha  dilontarkan?  Ikan monster pemangsa daging yang keji tak berperikemanusiaan (seperti yang terimpresi kuat dalam visualisasi film tentang ikan ini), bergigi sangat tajam selayaknya gergaji, dan pastinya melumatkan mangsanya dalam sekali gempuran bersama gerombolannya....Coba bayangkan Anda di berada di tengah gerombolan monster ini.....Will you be able to say goodbye? Never ever!

Piranha (dibaca: piranya) merupakan ikan air tawar omnivora yang hidup di sungai-sungai di Amerika Selatan. Mereka memakan daging untuk kelangsungan hidupnya. Diperkirakan predator yang mematikan dan tangguh ini sudah ada di muka bumi ini sejak delapan juta tahun yang lalu dari hasil temuan fosil ikan tersebut....

Lalu mengapa mereka bergerombol saat menyerang mangsanya? Perilaku bergerombol saat mencabik-cabik mangsanya ini merupakan sebuah bentuk pertahanan predator 'imut' tersebut. Karena piranha juga merupakan makanan lezat bagi ikan-ikan besar laut lainnya. Semakin banyak jumlahnya dalam gerombolan, itu pertanda semakin besar ancaman yang mereka harus hadapi....

Namun, piranha bukanlah ikan terganas yang selama ini kita ketahui. Ada jenis ikan air tawar lainnya, yang dikenal dengan sebutan Candiru. Bentuknya seperti belut transparan, bergigi tajam , berukuran sangat mini, tidak lebih dari 2 inchi panjangnya, slim dan pastinya licin pergerakannya. Ikan yang temasuk dalam keluarga ikan lele ini sangat ditakuti para penduduk lokal di sungai Amazon, karena modus operandinya seperti vampir. Dia seperti parasit di tubuh ikan yang akan dimangsanya dan dengan memanfaatkan pergerakan arah aliran air, dia merasuk ke dalam insang dan melukainya hingga si mangsa kehabisan darah....

Keunikan lain dari ikan vampir ini adalah mereka menyukai air seni dan darah. Jadi apabila Anda berenang tanpa busana di sungai, berhati-hatilah karena ikan ini dapat masuk ke celah anus, vagina maupun lubang penis. Kalau sudah menelusur ke dalam celah di tubuh manusia, yang harus segera dilakukan adalah melakukan operasi, atau Anda akan meninggal karena infeksi....

Bila dilihat dari keberadaan kedua ikan ini, mereka pasti tercipta dan berperan  penting dalam siklus kehidupan penyeimbang  ekosistem di habitat perairan yang menjadi tempat mereka berkumpul  Kemudian, apakah kita akan bepikir God must be crazy? dengan menciptakan kedua predator tersebut di muka bumi ini. Jawabannya absolutely not! Keberadaan mereka bukan hanya untuk membuat kita bergidik ketakutan saat membayangkan, tetapi sesungguhnya juga untuk mengingatkan kita akan Maha Besar-lah Sang Pencipta Universal ini....Semua ciptaanNya dibentuk secara unik, sempurna dalam kelebihan dan kekurangannya serta memiliki tujuan tanpa terkecuali, bahkan untuk seekor ikanpun....





















Minggu, 17 Oktober 2010

Allez Cuisine

'This is it!', 'maknyus', 'ajib' dan kata lainnya yang menyasar pada kelezatan sebuah cita rasa dari masakan yang dicicipi sudah kadung didengar telinga seantero negeri ini.....Atau dulu kita pernah mendengar ungkapan 'dari lidah turun ke hati'? Kita melihat bagaimana makanan memiliki kekuatan magis untuk merubah segala keadaan  dan suasana...Tak ayal, dorongan untuk memanjakan dan menggoyang lidah sampai air liur  membuih dengan menu makanan yang 'wokey' sudah jadi agenda tersendiri di akhir pekan ataupun saat berplesir ria ke suatu destinasi tertentu....

Menelusuri dunia kuliner atau gastronomi tidak akan pernah habisnya. Budaya lokal dan kreasi setempat  juga turut mempengaruhi jenis ragam dan cita rasa masakan. Ya, memasak memang merupakan sebuah bentuk seni yang perfetto...mulai dari memilih bahan, merajang, mengupas, meracik bumbu, menumis hingga menyajikan dalam sebuah wadah. Makanan bukan sekadar makan saja, tapi ada proses kreasi yang memadu-madankan pilihan segar akan bahan-bahan berkualitas, bumbu yang memberi sentuhan kenikmatan sehingga indera perasa di tubuh kita pun terpuaskan, sampai permainan warna agar tidak terlihat membosankan. Alhasil dari semuanya itu tersajilah menu yang kaya nutrisi yang pas diasup oleh tubuh....

Siapa yang memasak? Pada dasarnya, siapapun bisa memasak. Bila dulu masak memasak selalu identik dikaitkan dengan peranan perempuan di rumah (dibaca: di dapur), zaman sekarang ini, pria pun tidak sungkan lagi untuk 'menggerecoki' wilayah perempuan ini....Memasak, kenapa tidak? Yuk mare!...

Saya sendiri teringat masakan favorit dadakan yang saya buat dan kreasi sendiri, alias hanya ada bahan-bahan itu saja yang ada di kulkas dan kebetulan perut sudah melantunkan irama keroncong yang nyaris sempurna....Tanpa banyak pikir, langsung masak....Mau tahu resep daruratnya? Ikuti saja di bawah ini....pastinya, uenak tenan....

Brocozalito

Bahan utama:
  • Brokoli. 
 Ditinjau dari kandungan seratnya, brokoli ini ampuh mencegah kanker kolon, kanker prostat, kanker paru dan kanker perut, karena kaya akan provitamin A (karotenoid), asam folat dan vitamin C. Sayuran ini juga mengandung mineral penting untuk tubuh seperti kalsium, potasium, kalium, besi dan selenium. Pilihlah brokoli yang masih segar dengan memperhatikan batangnya yang keras. Cuci dan rebus dalam air mendidih dengan setengah sendok makan garam agar membunuh ulat di dalamnya.
 
Bahan pendukung:
  • Sosis / Ayam
  • Tahu / Tempe
  • Kentang
  • Bawang bombay dan paprika secukupnya
  • Dua sendok makan saos tomat
  • Satu sendok makan saos tiram
  • Setengah sendok makan minyak wijen
  • Minyak sayur
  • Margarin
  • 250 ml Air

Cara pembuatan:
  • Potong sosis sesuai keinginan, apakah membujur atau melintang.
  • Potong tahu atau tempe menjadi kotak-kotak kecil.
  • Potong kentang membujur sesuai ukuran yang diinginkan.
Ketiga bahan tadi digoreng setengah matang dengan margarin, tiriskan dan pisahkan
  • Tuang minyak sayur ke dalam wajan yang sudah dipanaskan dengan api sedang.
  • Masukkan bawang bombay dan paprika, lalu tumis sebentar hingga layu.
  • Tuang saos tomat, saos tiram, sedikit wijen dan air.
  • Masukkan potongan tahu/tempe dan sosis/ayam.
  • Tumis semua bahan dan diamkan selama 3 menit biar meresap semua bumbunya.
  • Tuang brokoli dan potongan paprika (merah atau kuning) dan tumis 1 menit sebelum diangkat.
  • Sajikan dalam pinggan bersama potongan kentang 
  • Tambahkan potongan tomat dan timun sebagai garnis biar tampil lebih memikat mata.

Catatan:
  1. Brokoli jangan terlalu lama dimasak, agar tidak hilang kadar vitaminnya. Memasak brokoli yang tepat adalah pada saat dimakan, brokoli masih 'crunchy'.
  2. Untuk sosis, bisa diganti dengan ayam, daging, udang atau apapun yang Anda sukai.
  3. Untuk Anda yang perutnya tidak bisa kompromi dengan kentang, silahkan menikmati makanan di atas dengan nasi putih hangat. Atau bisa juga dengan potongan garlic bread. Gak ada bedanya koq...tetap mammamia dan nyam nyam.
  4. Untuk memperkuat citra masakan oriental, Anda dapat menambahkan kacang mete pada masakan ini.
Kalau Anda tidak percaya, coba saja resep darurat ini dan Allez Cuisine! (Mari memasak!). Nah, apabila setelah dicoba dan hasilnya tidak enak, berarti kesalahan bukan pada lidah Anda...tapi pada 'cacing kenagaan' di perut saya yang sudah tak sabaran....







Sabtu, 16 Oktober 2010

Alpha dan Omega

"Inilah keabadian kita, Alpha!" lirih suara Omega terdengar selayaknya angin sepoi musim semi yang semilir menggetarkan setiap helai daun yang malu mendekap rapat dan tunas-tunas muda pepohonan yang menyembul di antaranya.....

Alpha pun terlihat semakin merekatkan pegangan tangannya yang sedari tadi telah diapit Omega dengan erat....Momen kebahagiaan itu tak akan terjadi seandainya Alpha tak ada Omega,  begitu juga  sebaliknya ...Karena mereka merekat menyatu....

Alpha selalu memulai sesuatunya...Dialah awal dari segala sesuatu....Tak ada yang pernah bisa termulai sebelum dia  ada....Karena dialah, kehidupan itu seindah warna pelangi yang tak pernah pudar dan tak pernah ingkar janji untuk selalu terlihat di kala selesai hujan yang meretaskan derai titik-titik airnya memburai ke tanah yang telah haus akan sentuhan keajaiban kehidupan darinya.....Alpha selalu memberi pendaran kebahagiaannya yang meresap ke seluruh pati rasa indera segala makhluk yang ada di muka jagad raya ini....

Sekarang Alpha menemui Omega yang membuatnya seutuhnya abadi dalam kekekalan....Berpadu padanlah mereka tak tergantikan oleh masa ataupun kala. Ya karena mereka memang satu dan akan selamanya satu, utuh, penuh, tak tercerai-berai.....Omega telah melengkapi Alpha dalam siklus perputaran alam semesta yang berujung pada ketiadakekalan.....


Karena Alpha dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir.....




.

Kamis, 14 Oktober 2010

Hakuna Matata

Seorang teman baik mengirimkan pesan singkat ke ponsel saya, cuma dua buah kata Hakuna Matata plus tanda seru....Dua buah kata yang ampuh untuk membuat saya tergelitik dan segera menjentikkan jari jemari saya bertanya pada Empu Google....

Dari penjabaran entri di mesin pencarian 'numero uno'  di dunia itu, terpindailah bahwa Hakuna Matata berasal dari bahasa Swahili, yang banyak digunakan oleh suku bangsa di pantai Afrika Timur, terutama di daerah pantai dan kepulauan di Kenya dan Tanzania serta utara Mozambik. Swahili sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti penghuni pantai...

Dari kajian semantik, Hakuna Matata dapat diuraikan menjadi: hakuna dan matata. Hakuna sendiri merupakan gabungan kata  'kuna' (dalam bahasa Inggris berarti there is / are) dan prefiks negasi 'ha' (dalam bahasa Inggris berarti not). Sedangkan Matata merupakan kata jamak dari kata dasar 'tata' (dalam bahasa Inggris berarti difficulties)

Jadi, Hakuna Matata bila diterjemahkan secara literasi bebas merupakan sebuah seruan untuk tidak usah ragu atau kuatir. Atau dalam bahasa kerennya No worries for the rest of your days! Ini sebuah filosofi kehidupan yang dapat digetoktularkan kepada semua orang agar tidak usah kuatir apabila masalah datang menghimpit. Filosofi ini dapat disamakan dengan salah satu idiom dalam bahasa Prancis, c'est la vie! (dibaca: ya namanya juga hidup!)...

Filosofi Hakuna Matata ini juga sempat terekam dalam film animasi anak-anak 'The Lion King'. Untuk yang masih ingat tokoh binatang di dalam film tersebut, pasti ngeh kalau Simba pernah melontarkan ujaran Swahili ini.....kalau kelupaan, ya udah ditonton lagi aja koleksi film animasi tersebut. bersama teman atau keluarga di akhir pekan....

Untuk temanku, alangkah baiknya dirimu mengingatkanku. Apapun masalahnya, yang pasti life must go on! dan Hakuna Matata!











SMS


Merebaknya modus operandi kejahatan baru di dunia telepon seluler kian meresahkan setiap orang. Bagaimana tidak? Cara baru kejahatan tersebut sekarang menggunakan prinsip pemasaran yang menekankan pada sisi emotional...

Setelah jenuh dengan sistem pemenang undian hadiah kejutan, sekarang ini oknum kejahatan dunia telekomunikasi ini menggunakan sistem SMS Papa Mama. Mendengar istilahnya saja, kita pasti sudah terdorong untuk melakukan apa saja untuk orang tua. Inilah kelihaian si pelaku yang meng’obrak-abrik’ emosi orang dengan pilihan kata yang tepat dan strategi komunikasi yang jitu….

SMS (Short Message Service) merupakan pesan singkat berupa teks melalui perangkat komunikasi nirkabel. Teks tersebut berupa gabungan karakter yang memadu indah menjadi sebuah pesan. Pesan ini dapat memberikan citra positif ataupun negatif bagi si penerima pesan. Dalam kasus SMS Papa Mama tersebut, pesan ini dibalut sedemikian rupa dengan kata 'tolong' dan 'segera' yang dikirimkan seolah-olah dari salah satu pihak keluarga. Alhasil, orang yang menerima pesan menjadi terhipnotis dan langsung lekas bertindak tanpa pikir panjang. Bila SMS ini terkirim kepada mereka yang tidak paham atau tidak mau mengkonfirmasi balik ke pihak yang menjadi isi berita, kerugianlah yang akan diderita....

Namun apakah kerugian  tersebut harus selalu berada di pihak konsumen, dalam hal ini pemakai manfaat komunikasi seluler? Seyogyanya tidak demikian. Pihak operator penyedia jasa layanan SMS dan badan regulasi pertelekomunikasian pun turut andil bertanggungjawab, meskipun ‘seperti mencari sebuah jarum di dalam tumpukan jerami’. Iklan edukasi yang gencar diperlukan seperti layaknya perusahaan menggelontorkan ragam iklan untuk fitur produk terkini. Demikian juga idealnya, verifikasi dari badan regulasi diperlukan apabila ada pendaftaran nomor baru yang harus disesuaikan dengan identitas konsumen. Untuk yang satu ini, pasti kendalanya di sistem data kependudukan yang belum terintegrasi dengan baik, sehingga mustahil verifikasi dapat terlaksana dengan baik….

Kalau sudah begini keruwetannya, ujung-ujungnya konsumenlah yang harus cermat, kritis dan cerdas dalam menanggapi SMS ini.  Yang paling memungkinkan untuk kita lakukan sebagai konsumen adalah dengan saling mengingatkan dan mempererat tali silaturahmi dengan seluruh anggota keluarga dimanapun dan kapanpun. Pastikan juga selalu think smart before action!


Rabu, 13 Oktober 2010

Pengakuan

Setiap manusia yang terlahir di dunia ini pasti membutuhkan yang namanya 'pengakuan'. Sejak dia 'nongol' dari rahim ibunya, dia meminta pengakuan siapa orang tuanya dan terus kebutuhan akan hal itu semakin meningkat seiring pertumbuhan usianya....

Dilihat dari kata dasar 'pengakuan', kita melihat ada ego subyektivitas tinggi yang mengacu pada kata aku. Ini saja sudah menunjukkan dominasi aktif si penutur yang ingin diperhatikan lebih besar oleh si pendengar.....

Pada dasarnya, manusia itu menjalani sebuah hirarki kebutuhan selama dia hidup dan  manusia itu berupaya keras untuk mewujudkan setiap potensi yang ada dalam dirinya. Begitulah hasil penelitian dari Abraham Maslow, pelopor psikologi humanistik. Dia membagi kebutuhan manusia akan lima tingkatan dari yang terendah hingga tertinggi yaitu: 
  1. Kebutuhan fisiologis / dasar
  2. Kebutuhan akan rasa aman dan tenteram
  3. Kebutuhan untuk dicintai dan mencintai
  4. Kebutuhan untuk dihargai
  5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri

Nah, pengakuan ini masuk ke tingkatan yang mana? Dari tinjauan tingkatan tersebut, dia berada pada tingkatan keempat menuju yang kelima. Namun demikian, apakah kebutuhan ini menjadi bersifat pasif dimana peranan 'aku' menjadi otoriter? Jawabannya Tidak. Pengakuan terjadi apabila si penutur telah melakukan ragam hal yang mampu membuat orang lain melihat hasil dari apa yang dia kerjakan. Jadi ada jalinan timbal balik yang aktif dan erat korelasinya....

Akan tetapi yang terjadi sekarang ini, justru fenomena sebaliknya...Sudah tidak berupaya, tapi malah minta diberikan pengakuan.....Atau menjiplak hasil karya orang lain yang seolah-olah dibuat olehnya sendiri, agar bisa mendapatkan pengakuan palsu atas intelektualitasnya...Kalau sudah begini, sistem tata berbudaya menjadi chaos.

No pain, no gain. Berupayalah segiat mungkin, niscaya pengakuan itu akan datang dengan sendirinya, tanpa perlu embel-embel apapun...apalagi kalau memang Anda sudah pantas untuk mendapatkannya....Kalau Anda layak dapat bintang! Namun bila segala upaya sudah semaksimal mungkin dilakukan dan Anda  belum mendapat pengakuan itu, cuma satu kata 'ya sudahlah' sambil terus menunjukkan yang terbaik dari diri Anda....never ruin your best characters only for a tiny recognition!




Selasa, 12 Oktober 2010

Berlian

Nothing lasts forever like diamond....sebuah lambang cinta abadi....

Pastinya pernah mendengar tagline tersebut....bagaimana sebuah berlian itu dinomorwahidkan sebagai pertanda cinta abadi....hmhm...Sebenarnya berlian itu apa sih? Apa yang istimewa darinya?

Berlian merupakan mineral karbon yang mengalami perubahan alami menjadi bebatuan keras dengan suhu dan tekanan tertentu di bawah permukaaan bumi selama kurun waktu jutaan bahkan miliaran tahun yang lalu. Melalui proses penambanganlah, berlian tersebut muncul dan diperjualbelikan.....


Berhubung berlian merupakan sumber daya alam yang tidak dapat dibentuk dan tidak dapat dibaharui, keberadaannya pun semakin lama makin berkurang. Seiring permintaan akan berlian yang tak kunjung menurun, sejumlah ilmuwan mengembangkan senyawa kimia silikon karbida yang disintetis dan terwujudlah taburan berlian abal-abal, synthetic moissanite. Jadi sekarang ini di pasaran, sudah beredar berlian yang asli dan palsu...

Sekilas dari rupa dan bentuk berlian asli dan palsu sangatlah mirip, apalagi dilihat dengan kasat mata. Namun bila salah membeli, tentunya kerugian yang akan ktia terima....Untuk membeli berlian, perlu dipastikan kita mengetahui prinsip 5C yaitu:
  1. Cutting (potongan atau proporsi irisan). Semakin sulit potongan dan rapi bentuknya, semakin mahal harganya.
  2. Carat (bobot atau ukuran berat). Satu karat setara dengan 0,2 gram. Untuk menimbangnya, dipergunakan alat khusus, meetness.
  3. Clarity (tingkat kejernihan). Semakin jernih sebuah berlian, harganya semakin melambung tinggi. Untuk melihat kejernihan berlian atau ada tidaknya keretakan di dalam berlian,  Loupe pembesaran 10x  sangatlah diperlukan.
  4. Color (warna). Semakin tak berwarna, sebuah berlian memiliki harga yang bagus. Warna berlian menggunakan kode dari huruf  D hingga Z. Berlian dengan huruf  D - G merupakan berlian mahal.
  5. Certificate. Selembar kertas legalitas yang menandakan kualitas berlian yang sudah diuji dari badan/ laboratorium berstandar internasional.
Dengan perlakuan yang khusus seperti di atas, tidaklah mengherankan bila berlian menjadi istimewa sekali di antara bebatuan yang disukai terutama oleh perempuan. Tidak mengherankan pula bila di Afrika, berlian ini menjadi rebutan yang menimbulkan peperangan bahkan menjadi sarana pembiayaan dana perang para militan.....Berlian yang indah itu pun berubah menjadi 'medan pertumpahan darah manusia'.
 
Ironi sekali melihat sisi berlian....dipuja karena keindahannya...tapi membawa malapetaka karena kerakusan orang yang ingin menguasainya....Kalau sudah demikian adanya, adalah lebih baik kita sekarang memiliki berlian hati saja yang 'sedap dipandang dan berguna bagi semua orang'. ...

Senin, 11 Oktober 2010

Solmisasi


Musik merupakan senyawa pembangkit kehidupan....Lantunan dan harmonisasi nadanya membuat setiap orang yang mendengarkan menjadi terbuai bagaikan sihir magis di telinga....

Harmonisasi nada tersebut tentunya terbentuk dari sebuah pola dasar notasi tangga nada/ Solmisasi Do Re Mi Fa Sol La Si Do...

Ditilik dari segi historis, notasi ini masih menjadi perdebatan penemunya...Ada yang mengatakan notasi tangga nada tersebut adalah sebuah  himne relijius. Penamaannya didasarkan pada suku kata pertama dari kalimat di himne yang berbunyi :  Ut queant laxis, resonare fibris, mira gestorum, famuli tuorum, solve pollutii, labii reatum, Sancte Ioanes (arti harafiahnya: bahwa mereka dapat menggemakan kabar yang indah dan membebaskan mereka dari kejahatan dan hukuman, Santo Yohanes). Notasi  tersebut dikembangkan oleh Guido d’Arrezo, seorang biarawan dari Italia sekaligus ahli musik yang hidup di tahun 995 – 1050…

Di lain pihak, para cendikiawan Muslim sudah meemukan terlebih dulu notasi tangga nada, yang dirancang dari abjad Arab yang terdiri dari Mi Fa Shad La Sin Dal Ra. Penemuan ini disebarkan oleh oleh cendekiawan Muslim hingga melintas ke Spanyol. Di antara cendekiawan Muslim yang terilbat dalam penyebaran notasi tersebut adalah Yunus Alkatib (765) , Al-Khalil (791), Al-Ma’mun (wafat 833), Ishaq Al-Mausili (wafat 850) dalam bukunya Book of Notes and Rhythms dan Great Book of Songs, dan Ibn Al-Farabi (872-950) dalam Kitab Al-Mausiqul Kabir…

Terlepas dari siapa yang menemukannya, ternyata notasi tangga nada ini merupakan penemuan luar biasa bagi peradaban manusia. Dengan solmisasi ini, hidup manusia menjadi lebih asyik, lebih berwarna dalam nada dan pastinya lebih menenangkan buat jiwa….

Minggu, 10 Oktober 2010

Elan Vital

Menonton sebuah kompetisi kontes bakat di televisi, kita diperlihatkan pada sebuah panggung pertunjukan yang bukan hanya menonjolkan pentas kemampuan, melainkan pagelaran sebuah daya juang untuk maju, berupaya keras dan tanpa patah semangat.....

Apa yang membuat mereka mati-matian dan begitu bergairahnya untuk memperlihatkan aksi bakat mereka? Jawabannya cuma satu....Dalam diri mereka, ada yang namanya Elan Vital (dibaca: daya juang). Hal inilah yang mendorong mereka terus berupaya bahkan di luar batas perkiraan mereka saat mereka ditantang untuk melakukan hal yang tidak umum mereka lakukan.....

Elan Vital ini merupakan energi ataupun kekuatan hidup yang menstimulus seseorang yang 'masih hidup' untuk memberikan yang terbaik dari yang terbaik. Atau dapat dikatakan mengasah orang untuk memaksimalkan kemampuan hakiki setiap orang dalam mencapai tujuan akhir yang ingin diraih....
Selama masih menghela nafas, si 'elan vital' ini akan tetap ada dan menjadi motor penggerak yang menarik setiap ruas tulang dan gumpalan daging dalam tubuh...Dia bersinergi, berinteraksi, berakselerasi dan berselaras untuk mewujudkan tujuan eksistensi sebuah kehidupan dalam diri seseorang....Karena hidup ini tiada mungkin tanpa daya juang.....

Know your elan vital to reach your life's purposes and bring them into life...

.






Lukewarm

Mungkin kita pernah mendengar ujaran 'hidup enggan, matipun sungkan'...sebuah dilematis keadaan yang tidak menentu....serba setengah....kalau diskon 50% seh untuk belanja mungkin sah-sah saja...Nah, ini keadaan tak jelas sapa yang mau tho....

Di dalam kamus bahasa Inggris, ada satu entri yang membuat saya tertarik untuk mengangkatnya yaitu 'lukewarm'..Ditilik dari maknanya, kata itu memiliki dua arti: pertama sebagai keadaan tidak hangat dan tidak dingin (dibaca: suam-suam kuku), sedangkan yang kedua berarti setengah hati atau tidak bergairah....

Apapun maknanya, lukewarm ini menyiratkan keadaan yang tidak jelas...mau ke kiri ragu, ke kanan juga.. atau mau melangkah maju tidak, melangkah mundurpun tidak...jadi serba tak menentu....

Ironinya, apabila kita berada di dalam keadaan ini, kita sering melakukan blunder dengan ikut-ikutan (dibaca: kompromi) kepada pihak pemegang suara mayoritas....padahal, kalau kita mau  berani berkata YA/TIDAK jika memang faktanya menunjukkan YA/TIDAK, tentunya sudut pandang terhadap sebuah keadaan menjadi lebih terbuka dan luas....

Bukankah dari sejak kita lahir, dikotomi terhadap sebuah pilihan itu jelas dan pasti? tidak ada tuh yang namanya terserah....Cuma sekarang yang lagi tren adalah keadaan lukewarm, grey area atau kompromi tidak pada tempatnya....sehingga keadaan menjadi kacau dan melebar ke arah tak jelas....

Seyogyanya, cobalah kita untuk jujur mengatakan Ya bila Ya, ataupun Tidak bila Tidak....dengan demikian kita menempatkan keadaan pada proporsi yang sebenarnya....ora setengah-setengah....ntar gila gak waras gak gimana dunk....













Sabtu, 09 Oktober 2010

Hari Kesehatan Jiwa

Tepat tanggal 10 Oktober nanti, seluruh dunia akan merayakan sebuah hari yang membuat kita berpikir ulang kembali....Hari Kesehatan Jiwa...


Kesehatan Jiwa? Pasti yang pertama muncul dalam benak kita adalah, memang kita gila...terus indikator kita sehat jiwanya dari mana.....

Memang tingkat stres di 'ladang' pekerjaan kita luar biasa...Tuntutan untuk selalu berinovasi, berkreatif dan kompetitif membuat jiwa-jiwa menjadi pribadi yang tak ber 'ruh' alias robot yang dikendalikan, didera dan digerus oleh serentetan rutinitas yang tak kunjung berujung....

Semakin tinggi level atau posisi seseorang di sebuah perusahaan, semakin tak ber 'nyawa' lah kebanyakan mereka....hati nurani sudah seperti dian yang kedap-kedip tak jelas, sehingga keputusan tak berlandaskan sering dijadikan pijakan untuk menentukan.....

Jelas sekali, hari kesehatan jiwa sedunia ini menjadi penting....sebuah ego-question untuk mempertanyakan kembali kadar kesehatan jiwa kita...karena untuk jasmani, kita dapat melihat dengan jelas melalui  tubuh aduhai tanpa lemak ataupun jeroan sebagai hasil dari berjam-jam latihan dan jerih lelah  berlatih di pusat-pusat kebugaran....

Yang jadi sebuah dilema adalah tubuh sudah oke...nah, jiwanya gimana....memang ada latihan untuk jiwa.....Tentu saja ada, asalkan kita mau buka mata, buka hati, buka telinga terhadap keberadaan kita dimanapun kita berada....Sincere sharing and caring harus dikembangkan dan ditingkatkan kadarnya,  meskipun kita hidup seperti Sisifus yang menjalani hukuman dengan membawa bola kehidupan bergelinding turun-naik tiada henti....

Hidup ini ada komposisinya...ya LOVE, ya WORK, ya PLAY....trus jangan lupa cek JIWA ya!

Absurditas / Coup de Grace

Potret kehidupan zaman sekarang ini menjadi semakin tak menentu. Tawuran para pelajar sudah naik kelas, kalau dulu khusus untuk mereka yang duduk di bangku sekolah menengah atas, sekarang adiknya, para siswa sekolah menengah pertama langsung mentas di jalanan. Belum lagi, tingkat frustasi yang membuat seorang putri kelas sekolah dasar menggantung dirinya karena tidak dibelikan seragam sekolah yang baru.....

Apabila kita renungkan koq kondisi tersebut menjadi ngenes sekali....Apakah ini sebuah absurditas kehidupan yang terwujud dalam ketidakberdayaan atas kondisi yang ada....Mereka merasa tidak berguna, seolah-olah terlempar dari ruang kesempatan kehidupan yang ada untuk maju dan berprestasi  yang hanya dimiliki oleh segelintir orang ...Perasaan percuma setelah melihat kondisi yang tak berujung optimisme dan selalu melingkupi mereka.....

Dorongan kuat akan absurditas kehidupan ini membuat mereka melakukan coup de grace (diartikan: menjungkalkan Tuhan). Mereka seolah-olah menjadi subyek yang berhak untuk menentukan hidup mati dengan cara mereka sendiri, tanpa campur tangan Sang Khalik, si empunya sari pati roh mereka....

Padahal kalau saja mereka melihat kehidupan dari sisi lain, sebuah perjalanan amanah yang bertujuan untuk menggenapkan misi bertangggungjawab selama hidup di dunia ini, pastilah mereka akan kelak berujar...what a beautiful life I have.....yes, life is totally great to be taken for doing something in vain....Ujung-ujungnya tetap bagaimana orang tua mendidik anak mereka, cucu mereka, generasi mendatang dengan dasar reliji.....











Jumat, 08 Oktober 2010

TTM

Melihat budaya kesantunan sekarang ini, terkadang membuat otak jadi berpikir ulang. Apakah pendidikan dasar kemanusiaan kita sudah jeblok atau apakah memang di era modernisasi (dibaca: globalisasi) ini, budaya kesantunan menjadi budaya yang terbelakang dan ditinggalkan....

Dari sejak kecil hingga sekarang ini, saya selalu terngiang-ngiang pesan mama papaku. Mereka mengajarkanku sebuah pendidikan paling dasar dari budaya paling beradab, yaitu metode TTM. Ditinjau dari latar belakang kedua orang tuaku, mereka bukanlah orang yang mengenyam bangku sekolah hingga jadi sarjana dari universitas ternama di negeri ini. Mereka hanyalah seorang buruh biasa tanpa pendidikan formal yang terselesaikan. Namun bagi saya, cara mereka mendidik anak sejak dini dengan metode TTM ini, merupakan 'warisan' yang terbaik yang pernah saya miliki....

TTM merupakan sebuah akronim untuk memudahkan kita mengingat akan budaya santun, sehinggga dimanapun bumi berpijak, di sanalah santun ditegakkan. TTM adalah three magic words yaitu Tolong, Terima Kasih dan Maaf. Bila dibaca sekilas, hanyalah tiga buah kata biasa yang 'pasti' kita dapat lakukan. Namun pada kenyataannya, jujur saja pada diri kita sendiri apakah sudah menerapkannya....

 
Dengan membiasakan diri untuk menerapkan TTM ini, dimulai dari kita sendiri, pastinya kesantunan akan terjaga dan komunikasi dapat tercipta dengan lebih baik lagi....

It is nice to be polite but it is polite to be nice!









Kamis, 07 Oktober 2010

Akuntabilitas




Baru saja mendengar pidato Presiden SBY secara live di saluran TV nasional, beliau meminta perlunya sebuah tindakan akuntabilitas terhadap seluruh penggunaan dan pelaporan anggaran negara....

Akuntabilitas tentunya berkaitan dengan proses dari pencatatan hingga pelaporan akhir setiap rupiah dana yang tersedia dan yang terealisasikan dalam penggunaannya....Nah, biasanya banyak pelaporan siluman yang biasanya gak jelas dan menjadi cikal bakal penyelewengan....

Bila akuntabilitas ditegakkan saja di negara ini, tentunya penghematan besar-besaran dari setiap pos atau instansi pemerintahan dapat terlihat jelas dan mendorong terciptanya budaya transparansi serta efektivitas....Masalahnya, negara ini sudah kadung menerapkan prinsip  'tahu sama tahu deh", jadinya budaya tak transparan itu terus menerus ditolerir....

Hasilnya setiap akan tutup tahun anggaran seperti di bulan Oktober hingga Desember ini, kita dapat melihat adanya sejumlah kegiatan dadakan yang dibuat seolah-olah untuk menghabiskan anggaran dana yang sudah dijatah....kalau sudah begini, ya kudu hati nurani yang bicara.....

When the accountability calls you, let your heart speak!














Digadang-Gadang

Dalam beberapa hari ini, terdengar jelas sekali kata "digadang-gadang" dalam setiap pemberitaan di seluruh media....Sebenarnya apa sih makna kata itu....

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia IV,  ada dua entri untuk kata "gadang" yaitu secara aktif "menggadang-gadang" yang berarti "mengusung, mengharapkan" dan secara pasif pada kata "digadang-gadang"  bermakna diharap-harapkan dan dijadikan tumpuan harapan orang banyak.

Selidik demi selidik, dalam bahasa Minangkabau, asal kata "gadang" bermakna konotatif  apalagi dalam pembentukan kata "menggadang" yang berarti "menyombongkan diri".


Perubahan makna kata yang menjadi lebih eufemisme ini sekarang sudah menjadi tren kosakata di seluruh ranah publik, apalagi terkait dengan bursa pencalonan seorang untuk menjadi pejabat penting di negeri tercinta ini.....

Lalu bagaimana dengan kata begadang?...hmhm..itu mah jelas sekali. Orang awampun tahu sebagai sebuah kebiasaan yang tak perlu dilakukan apabila tidak ada gunanya...ya seperti kata Bang Rhoma Irama bukan...


















Rabu, 06 Oktober 2010

Il Pleut Sur La Vie

Kalau hujan-hujan begini, mengenang masa lalu memang terasa pas...Jadi ingat waktu zaman kuliah dulu, ada pelajaran bahasa yang kudu ngafalin puisi Verlaine deh.....hujan....kaya begini...


Il pleure dans mon coeur, comme il pleut sur la ville
Quelle est cette langueur qui penetre mon coeur
Sans amour et sans haine, mon coeur a tant de peine....

Kebayang aja muka dosen dan teman-teman satu angkatan...apalagi pas diminta maju hafalin puisi itu....wah menjadi momen tak terlupakan....where are you all my friends? tu me manques....

Hujan memang bisa membuat orang melambung dalam kenangan masa lalu....ada romantika, ada kesedihan. ada kegembiraan, ada banyak ekspresi perasaan tumpah ruah dalam memandang derasnya bunyi si 'tik tik' itu. 

Apres la pluie, le beau temps! Pastinya, karena udara menjadi lebih segar dan bersih...plus kalau lagi mujur bisa terlihat tuh ada pelangi lagi 'nongol' di zenith langit biru dengan indah warna-warninya.....

O life!

"Life is not merely a series of meaningless less accidents or coincidences. It's a tapestry of events". Pernah tidak membayangkan bagaimana perjalanan hidup kita sampai sejauh ini.....

Ada yang bilang hidup mah mengalir saja, sehingga easy going...ada juga yang bilang hidup kita memerlukan keberuntungan, all about lucks.... Yang lainnya, ada yang terencana biar masa depannya menjadi lebih baik.

Pada hakekatnya, hidup kita selama di dunia ini sudah terencana dengan baiknya...tidak ada kejadian yang tidak bermakna ataupun sebuah kebetulan belaka....

Coba saja kita duduk tenang dan merenungkan apa yang sudah terjadi. Pasti kita akan melihat ada 'benang merah' di setiap kejadian. Dari setiap potongan kejadian, apabila dilihat secara menyeluruh, semuanya terlihat menyatu indah dalam bingkai mahakarya kehidupan...

O..O..O...life!.






Sitot dit, sitot fait!

Sitôt dit, sitôt fait! (dibaca: sito di sito fe). Sebuah ungkapan dalam bahasa Prancis yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat integritas seseorang.

Belakangan ini, mendengar, membaca dan melihat semua tampilan berita sekarang ini, membuat kita menjadi miris dan apatis...Bagaimana tidak? Miris melihat semua orang ingin didengar apa yang dikatakannya tapi tidak mau melakukan timbal balik ketika lawan bicara berujar....padahal memahami dan membuka telinga untuk mengetahui apa yang ingin disampaikan orang akan membuat komunikasi dua arah menjadi lebih baik...

Lalu dengan apatis? Sikap ini terwujud apabila apa yang orang katakan, tidak sesuai dengan apa yang dilakukannya....Atau bahasa gaulnya mah omdo alias omong doang....Bila setiap orang sudah menjadi apatis dengan apa yang kita katakan, sinyal kuning 'introspeksi diri' harus diperhatikan dengan seksama....

Akhirnya, ya kita harus walk the talk, apa yang kita bicarakan ya kita kerjakan. Ini membuat integritas kita sebagai orang yang dapat dipercaya akan meningkat....Jangan pernah memaksa orang untuk melakukan hal ini, tapi mulailah dari diri kita sendiri saja.....





Selasa, 05 Oktober 2010

Quality Fade

Quality Fade merupakan bentuk pemalsuan dengan menurunkan nilai kualitas dari barang atau jasa yang ditawarkan di pasaran. Penurunan ini dapat dilihat dari dua sisi yang saling berkontradiktif...

Bila ditilik dari keekonomisan, bentuk pemalsuan ini dapat berfungsi sebagai substitusi dari barang atau jasa premium yang harga penawaran di pasaran relatif  mahal. 

Namun bila dikaji dari sisi moral, setiap bentuk pemalsuan tentunya tidak dibenarkan, apalagi yang mengurangi nilai kualitas...

Sekarang semuanya dikembalikan kepada kita semua, apakah kita menilai quality fade dari segi ekonomi atau moralitas....







Classical Condition

Waktu berkunjung ke rumah salah satu sahabatku, aku sempat terkejut heran. Anaknya yang baru berumur setahun itu begitu atentifnya, setiap iklan di televisi berputar. Di luar tayangan selain iklan, si anak menjadi cuek lagi dan tenggelam dalam keasyikannya sendiri....

Pada dasarnya, iklan di televisi merupakan perpaduan teks, warna, disain dan bunyi yang tervisualisasi menjadi begitu indah dan catchy. Dus, kenapa anak kecil ini begitu perhatiannya terhadap iklan....

Dalam teori Classical Condition yang dikembangkan pertama kali oleh Ivan Pavlov, perilaku bawah sadar kita yang tidak bisa dikendalikan ternyata dapat dipengaruhi oleh sebuah kondisi yang diterapkan berulang-ulang kali....


Dalam konteks iklan di televisi, iklan itu menjadi sebuah kondisi yang ditayangkan berulang-ulang kali untuk mempengaruhi pola belanja konsumen, dalam hal ini para penonton setia 'kotak ajaib', termasuk ibu-ibu dan anak-anak....

Maka tak heran, semakin indah sebuah iklan, semakin dia terngiang di dalam benak  bawah sadar semua orang... 

Catatan: kondisi ini juga tidak terpaku pada ranah iklan yang sempit, melainkan semua tampilan audiovisual seperti film



Plesir



Mendengar ungkapan "travel is good for the troubled-spirit, coz you can see the splendid of the Earth", kayanya tepat banget tuh...

Perjalanan atau istilah keren sekarang 'plesir'  memang dibutuhkan untuk menghentikan sejenak diri kita dari ritme rutinitas roda kehidupan yang terus berderap. Kebutuhan untuk 'mengihilang' dari dinamika hentakan  kehidupan ini sebenaranya untuk memulihkan kembali dan mengambil energi baru untuk kita dapat kuat berkejaran dengan pacuan tuntutan aktivitas....


Energi 'tambahan' selepas plesiran biasanya terpancar dari kebugaran raga maupun jiwa....Kalau  begitu, segera pergilah ke sebuah tempat atau kemana hatimu ingin membawamu dan seraplah energi baru di tempat tersebut  untuk. dapat  membalut kembali kekeringan raga dari dera rutinitas. Biar hidup kembali ber 'geliat'....

Somptamp

5 Oktober 2010 jam 22:00 WIB

Tepat malam ini, lahir juga neh blog...
Belajar menulis semua hal....
Akhirnya aku mempunyai juga sebuah diari kecil...

Nama somptamp dipilih karena terkait dengan kesukaan terhadap salah satu kuliner dari negeri Gajah Putih, Thailand. Somptamp pada dasarnya mirip dengan rujak tumbuk di Indonesia...Dengan bahan pepaya muda yang diiris memanjang, kacang tanah, asam tamarin, tomat cheri semuanya ditumbuk dengan tambahan kecap ikan sedikit untuk memberi cita rasa nikmat dan pas.....



Jadi semoga saja blog ini memberikan cita rasa yang pas untuk membawa para pembaca menikmati suguhan tulisan sederhana.