Memasuki bulan Desember, dunia digemparkan dengan bocornya berita kawat rahasia diplomasi sejumlah negara-negara di dunia. Semua yang tak terungkap itu kini menjadi bacaan publik dan terpampang di situs Wikileaks.
Peta perdiplomasian pun menjadi berubah, dengan poros kekuatan dunia yang dikendalikan Amerika, sorotan seluruh dunia tertuju tajam seperti kilatan pedang. Bagaimana semua rahasia negara itu dapat menjadi santapan publik seperti mengemil popcorn? Lalu kemana peranan intel tercanggih dan tak tertembusi seperti layaknya penampilan mereka di film....
Semburan informasi kredensial negara itu di situs yang dapat diunduh dan dilihat publik itu bagaikan lidah setan (lashon hara: dalam bahasa Yahudi). Bila ditandingkan dengan kesahihan dan kesopanan si penguak rahasia 'Julian Assange' itu, tentunya batasan moralitas akan menunjukkan skala ketidaksopanan...tapi bila ditilik dari etika diplomasi, diam membisu itu penting, sambil terus berupaya menutup situs tersebut agar tidak terus menerus menyemburkan berita...
Mengutip penyair dan pelukis kenamaan Inggris, William Blakes, a truth that's told with bad intent beats all the lies you can invent...(sebuah kebenaran yang diucapkan dengan niat buruk akan mengalahkan seluruh kebohongan yang kita ciptakan) ...Mau kemana arah diplomasi global sekarang ini, semua tergantung lagi pada kejujuran semua negara untuk melihat lashon hara yang terus menyebarkan berita itu.....